Sabtu, 01 Agustus 2015

Hanya Gerakan Kecil di Pedalaman Kalimantan

Berlibur dan menikmati indahnya alam Kalimantan Selatan merupakan hal yang wajib saya lakukan saat berada di kampung halaman. Terlebih setelah hampir satu tahun ini saya merantau dan belajar di kota lain. Alhasil, hari-hari saya di disini dihabiskan dengan hang out bersama teman-teman. Kami pergi dan mengeksplor banyak tempat. Namun pada akhirnya, ada satu hal yang menggelitik. Di balik indahnya alam kalimantan, tak berbanding lurus dengan kondisi pendidikan disini.
Kami menemukan suatu potret pendidikan yang tak pernah kami lihat sebelumnya. Membayangkan hal ini saja mungkin tak pernah. Terletak di pegunungan di kecamatan Batang Alai Timur, SDN Datar Batung jauh dari kata "memadai". Melihat kondisi tersebut akhirnya terbentuk sebuah gerakan kecil untuk adek-adek disekolah ini yang diinisiasi oleh teman saya, Anita Shalehah. Hanya bermodalkan keinginan untuk bermanfaat bagi orang lain, kami mencoba bergerak dan mencoba menorehkan senyum di wajah mereka. Dimulai dengan mengumpulkan buku-buku bacaan dan pakaian yang layak pakai, membuat poster promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat hingga menghubungi dinas kesehatan kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kami akhirnya bergerak!

Perjalanan kami tempuh selama lebih dari 2 jam dari pusat kota Barabai hingga sampai ke lokasi. Kami harus melewati medan jalan khas daerah pegunungan yang terjal dan berbatu. Bahkan jika dalam kondisi hujan, jalan ini tidak bisa dilewati karena sangat berbahaya. Hal ini tentu sangat menyulitkan bagi kami. Terlebih ketika motor yang kami kendarai sudah tidak sanggup, terpaksa kami harus berjalan kaki. Namun, semua itu rasanya terbayar dengan keindahan alam yang kami lihat sepanjang perjalanan.

Medan jalan menuju lokasi

Terkadang kami harus berjalan kaki

Setibanya di lokasi kami melihat bangunan sekolah yang 100% terbuat dari kayu seperti layaknya bangunan khas Kalimantan pada umumnya. Hanya terdapat beberapa bangunan di sekolah ini, seperti ruangan kelas dan perpustakaan kecil. Bangunan tersebut pun terlihat tidak terawat. Di salah satu sudut sekolah terdapat bangunan yang digunakan oleh para guru sebagai tempat tinggal. Ya, para guru yang mengabdi disekolah ini adalah orang-orang yang berasal dari luar desa Datar Batung. Hanya terdapat 4 orang guru yang harus mengajari 87 siswa setiap harinya. Itu pun jika kepala sekolah sedang tidak ada urusan dan bisa membantu mengajar.
Salah satu bangunan sekolah. Tak ada listrik disini.

Kondisi salah satu ruang kelas

Dengan setulus hati kami mengabdikan diri di daerah terpencil

Kami disambut dengan hangat oleh adek-adek dan masyarakat sekitar sekolah. Mereka terlihat sangat antusias ketika bertemu dengan orang-orang baru.

Mereka saat bermain dibawah pohon

Mereka selalu terseyum walau dengan segala keterbatasan yang ada.

Selalu tersenyum disaat mereka bahkan tak mengenal seragam sekolah
Kami tidak hanya memberi namun juga diberi. Mereka banyak memberikan pelajaran hidup kepada kami. Terima Kasih...
 
Beberapa buku bacaan dan pakaian layak pakai

Snack time


Terima kasih kakak


Mereka terlihat sangat antusias saat belajar merakit mainan

Kak, sepatunya pas di kaki saya

Bersama Siswa dan Guru SDN Datar Batung

Terima kasih untuk teman-teman lain yang telah berkontribusi. Salam dari mereka...

Inilah kami. Kami tidak tergabung dalam komunitas apapun. Kami juga bukan pekerja sosial. Kami hanyalah para pemuda. Tak lebih.

Jika kalian merasa peduli, ayo bergerak dan tunjukkan aksi nyata kalian!


2 komentar:

  1. Ingin suatu saat pergi ksana, merasakan hal2 menarik, melihat keceriaan yg ada, sulitnya perjalanan n mnambah pengalaman juga... Nice post teman.. good job,,

    BalasHapus