Sabtu, 21 Februari 2015

Akibat Hashtag Anti-Mainstream

Yah gini jadinya derita menjadi mahasiswa semester akhir mau ngapain aja pasti selalu kepikiran skripsi. Entah saat makan. Entah saat lagi sabunan mandi. Bahkan saat stalking instagram gebetan juga masih kepikiran skripsi. Rasanya isi kepala jadi penuh dan pikiran jadi butek. Disitu kadang saya merasa sedih. Disaat-saat seperti ini terkadang ngelakuin aktifitas yang kita sukai ataupun hal yang tidak biasa bisa jadi obat mujarab. Setidaknya untuk satu sampai beberapa jam pikiran jadi lebih ringan. Apalagi untuk tipe orang yang moody seperti saya, hal ini wajib untuk dilakuin. 

Jalan-jalan disekitaran kota ataupun tempat wisata cukup ampuh untuk me-refresh kembali pikiran kita. Selain itu, melakukan kegiatan yang anti-mainstream juga patut dicoba. Hal inilah yang saya lakukan. Beberapa hari yang lalu, saya dan temen saya mencoba untuk berfoto di kawasan flyover Jombor. Lumayan anti-mainstream kan? Haha. Walaupun bukan merupakan tempat wisata ataupun spot foto, flyover Jombor lumayan bagus untuk bernarsis-narsis ria. Namun untuk berfoto disini dibutuhkan keberanian dan kehati-hatian tingkat dewa, karena ini adalah jalur cepat untuk kendaraan umum maupun pribadi.





Setelah puas #membahayakandiri berfoto di flyover Jombor, tujuan kami selanjutnya adalah benteng Vredeburg. Memang mainstream sih, tapi untuk sekedar refreshing gak salah kan. Apalagi tiket masuknya yang super duper murah, cuman Rp. 2.000,- Saya aja sampai kaget saking murahnya #MentalAnakKost. Jujur, tujuan awal kami kesini bukan untuk menikmati wisata sejarah yang ada. Melainkan untuk mengambil beberapa foto dengan background bangunan tua. Well lebih tepatnya berfoto dijendela dan pintu WC bangunan tua. Nah, Anti-Mainstream kan? #maksa Muehehe.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar